Sebagai penggiat bidang penanggulangan bencana Indonesia, BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) terus berupaya meningkatkan kompetensi dan profesionalitas personilnya. Selain mengikuti berbagai pelatihan, tim BAZNAS Tanggap Bencana juga mengikuti sertifikasi profesi penanggulangan bencana. Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia, lembaga yang berwenang melakukan sertifikasi profesi penanggulangan bencana adalah Lembaga Sertifikasi Profesi Penanggulangan Bencana (LSP PB). Terdapat 7 skema sertifikasi profesi penanggulangan bencana, yaitu hunian/shelter, pelayanan pertolongan pertama, pusat data dan informasi, kaji cepat, pencarian dan penyelamatan korban, distribusi bantuan dan pelayanan air bersih dan sanitasi.
Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu 5 orang personil BAZNAS Tanggap Bencana telah berhasil mendapatkan sertifikasi profesi penanggulangan bencana, maka pada kesempatan tahun 2019 ini sebanyak 11 orang personil BAZNAS Tanggap Bencana lainnya juga mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikasi profesi penanggulangan bencana. Kegiatan pembekalan sertifikasi dan uji kompetensi dilaksanakan selama 2 hari (19-20 Desember 2019) di Pusdiklat INA-DRTG, Sentul, Kabupaten Bogor. Skema dan okupasi sertifikasi profesi yang diambil oleh 11 personil BAZNAS Tanggap Bencana yang mengikuti sertifikasi profesi penanggulangan bencana pada kesempatan kali ini meliputi;
- Manajer pengolahan air bersih dan sanitasi: 1 orang
- Operator pelayanan sanitasi: 1 orang
- Manajer pencarian dan penyelamatan korban: 1 orang
- Petugas pencarian dan penyelamatan korban: 1 orang
- Manajer distribusi bantuan: 2 orang
- Petugas pengumpul data dan informasi: 1 orang
- Petugas kaji cepat: 3 orang
- Petugas pelayanan pertolongan pertama: 1 orang
Dengan bertambahnya personil BAZNAS Tanggap Bencana yang memperoleh sertifikasi profesi penanggulangan bencana, diharapkan dapat membantu personil BAZNAS Tanggap Bencana untuk memastikan dan memelihara kompetensi yang dimiliki sehingga dapat bekerja profesional sebagaimana tujuan BAZNAS Tanggap Bencana untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penyintas bencana.